Sabtu, 11 September 2010

Cerita Bersambung: Arti Sahabat Bagiku Part 4

“Iya,Om meninggal dunia. Tadi pagi dia buru-buru ke kantor karena bossnya menelepon, yang mungkin karena buru-buru itu Om jadi lupa kendali. Ngga tau ntah mengapa ini semua meski terjadi secepat ini,” balas mamanya Gabriel

”Sabar, Tante sabar.....” Kiki menenangkan

”Iya,Tante, mungkin ini cobaan dari Tuhan......” Kata Obiet

”Iya, ini cobaan dari Tuhan, tapi tante merasa apa yang tante alami ini sangat berat, tapi tante juga merasa kalo tante juga ingin ikut dengan Om mu....” balas Mamanya Gabriel

”Loh,kok tante ngomong gitu. Ngga boleh loh tante. Ingat masih ada Gabriel yang pastinya masih sayang dengan tante, jadi kalo tante pergi, bagaimana nasib Gabriel,” Obiet menjelaskan

“Ia,tante juga merasa demikian. Tapi dalam bayangan tante, hidup tante ngga lama lagi, karena tante meskipun perawat, tante ini sudah lama mengidap kanker darah, dan dokter juga pernah bilang ke tante agar tante cepat-cepat Operasi, tapi tante berfikir daripada uang habis untuk biaya operasi, lebih baik tante buat untuk menyekolahkan Gabriel, dan Tuhan pasti tau kalo yang tante perbuat ini jelas suatu hal yang terbaik,” Mamanya Gabriel menerangkan

“Ya,ampun tante koo jadi beruntun gini seh,” kata Obiet

”Itulah tante juga ngga ngerti,” Balas Mamanya Gabriel



Tiba-tiba Gabriel datang dan heran melihat mamanya berlinang air mata,

“Hey, ada apa seh, mengapa mama sampai nangis gitu,”Tanya Gabriel

”Gabriel, ayahmu meninggal, nak...Dia tadi kecelakaan karena mengelakkan truk besar, dan dia tadi pergi buru-buru dari sini, mungkin karena harus mengejar panggilan dari boss ayahmu, maka dia jadi lepas kendali dan mobilnya masuk jurang. Sabar, nak..ini cobaan Tuhan,” ucap Mamanya Gabriel sambil memeluknya

”Apa,Ma..Papa meninggal...!!!! Seru Gabriel

“Sabar, Iyel…Sabar….” Obiet menenangkan



Tak lama kemudian terdengar serene, dan itu pertanda kalau jenazah Ayahnya Gabriel sudah tiba di rumah,



“Papa…..Papa….” Isak Gabriel

“Tenang..Tenang…tunggu jenazahnya kita baringkan dulu baru ditangisi ya……….” Ucap petugas yang membawakan jenazah tersebut



Obiet langsung ajha meminjam handphone Mamanya dan langsung menelepon ayahnya. Dan setelah beberapa saat,



“Halo,ayah…” Sapa Obiet

“Ya, halo Obiet….ada apa nak…” Tanya Ayah Tatas

“Ayah…!!!! Papanya Gabriel meninggal dunia karena kecelakaan,” Seru Obiet

”Apa....!!!! Ayahnya Gabriel meninggal dunia. Ya, Tuhan...kasihan sekali Gabriel kecil-kecil sudah meski ditinggal sama Ayahnya...” jawab Ayah Tatas heran

”Yah, bilang ke abang Timothy ya kalo mau ketemu Obiet langsung ke rumah Gabriel ajha ya, karena Obiet pasti akan ke rumah Gabriel sampe ayahnya dikuburkan. Kasihan ayah, dan apalagi Obiet tadi dengar kalo tante juga lagi sakit kanker darah....” kata Obiet



”Kok cobaan jadi bertubi begini ya. Okey, entar juga ayah dan ibu kesana dan ayah bakal berangkat bareng dengan komunitasmu, dan tadi ayah kabari ke Timothy via YM...” terang Ayah Tatas

”Iya,deh Ayah....!!! Udah dulu ya Ayah karena disini lagi sibuk banget Ayah karena jenazahnya baru aja nyampe.....” ucap Obiet

”Okey dech...!!! Salam ya ke mereka dan bilang ke mereka kalo Ayah nanti juga akan kesana.......” Ucap Ayah Tatas dan langsung menutup teleponnya



Obiet langsung mengembalikan handphone yang dia pinjam tadi ke mamanya Gabriel. Dan Obiet terus melihat mamanya Gabriel menangis dan sampai-sampai mamanya Gabriel menjadi seperti orang yang hilang arah

“Mas, kenapa kau tinggal kami. Kau lihat mas, anakmu itu kecil-kecil harus mersakan sakitnya hidup tanpa Ayah, dan jujur Mas, kami begitu terluka mendengar kepergianmu ini, dan mengapa yang pergi cuma kamu Mas, kenapa kamu tidak mengajak aku....” Mamanya Gabriel berkata-kata sambil menangis dan memukul-mukul tembok

”Mama, sabar Ma...!!!! Jangan lukai diri mama. Bagaimana dengan aku kalo mama kenapa-napa, dan jujur Ma, kalo mama kenapa-napa Gabriel bakal jadi anak yang kurang beruntung, dan mohon Ma, jangan tinggalkan Gabriel, please...!!!! ” Gabriel memohon



Namun mamanya Gabriel tetap merintih dan terus merintih. Gabriel hanya terus memandang mamanya dengan penuh kasihan. Dan akhirnya jenazah pun telah selesai dibaringkan, dan keluarga telah diijinkan untuk mendekat ke jenazah.

”sudah, ibu sudah bisa mendekat ke jenazah,” ucap petugas yang mengantarkan jenazah tersebut kepada mamanya Gabriel



Mamanya Gabriel langsung berteriak,



”Mas...kau dengar aku khan.....Mas….jawab…………!!!! “ Mamanya Gabriel berteriak

“Papa, mengapa kau cepat tinggalkan kami…” tangis Gabriel



Tak lama kemudian datanglah sanak saudara dari Gabriel, dan dia mengatakan kalau jenazah ayahnya Gabriel harus dikuburkan hari ini juga.

“Ini jenazah harus dikuburkan hari ini juga, karena dia itu meninggal muda, jadi tidak bisa dilama-lamakan,” ucap Tante Achy sepihak dari keluarga Gabriel dan merupakan ibunya Patton



Selang beberapa menit, rombongan dari Ayah Tatas juga hadir bersamanya dengan komunitas Obiet. Dan mereka membawakan rangkaian bunga untuk Ayahnya Gabriel.



“Eh, Bang Timothy kalian datang juga…” ucap Obiet

“Iya,Obiet kami datang….Neh juga ada Mbak Ratna, Mbak Iin, Mas Ridho, Bang Qiqi, Bang Eey Van, Nhila, dan Kak Novie sesuai dengan yang kamu bilang kemaren…” Ucap Timothy

“Eh,Obiet. Maaf kak Novie ngga bisa datang kemaren ya….” Novie berkata

“Iya, ngga apa-apa, lagian Obiet kemaren juga ngga di rumah, semalaman di rumah Gabriel terus. Dan Obiet ngga nyangka bakal gini jadinya…” Obiet menyerukan

“Nhila, koo ngga ditanya-tanya seh Obiet…Dah lupa ya dengan aku temanmu yang cantik ini,” kata Nhila

“Eh, pastilah aku ingat. Lagian mana mungkin aku lupa seh dengan temanku yang paling cuakep,” puji Obiet

“Hehehe, Nhila jadi mayu…” canda Nhila

“Yaelah, si Nhila mah pura-pura malu tuh, biasanya dia smsin mas Ridho dan bilang kalo dia pengen nyubitin obiet kalo ketemu, dan Nhila mah cuma alesan doank,” Kata Ridho

“Betul itu Obiet, si Nhila alas an doank…..!!!! Ayo donk Nhila buktikan merahmu,” Ratna menambahkan

”Kayak iklan rokok ajha, buktikan merahmu.......Ceilah lebay...” Kata Eey Van

”Udah ah, ini acara kemalangan kok malah cerita-cerita ngga jelas gini seh....Ya ampun, emang kalau ketemu sama orang-orang aneh, makanya bawaannya gempar terus...” Kata Nhila

’Tumben kau Qiqi, diam ajha...Biasanya kau yang paling ngerecos....Lagi sariawan ya...” ledek Ridho

”Hahaha, aku mah bukan sariawan, tapi saridon. Tuh yang dijual di apotek-apotek...” Qiqi ngelantur

“Saridon..Saridon…!!! Giladon mungkin…..” cetus Ratna

“Udahlah acara udah mulai mending kita kalem ajhalah,” ucap Obiet



Dan acara pun mulai, dan kini sedang memasuki acara tambahan Obiet diminta untuk membawakan sebuah lagu, dan Obiet diminta menyanyikan lagu Restumu Harapku. Dan inilah lagunya,



RESTUMU HARAPKU cipt Ayah Tatas



Ku berharap kau tumbuhkan kasih dalam hatiku

Seperti yang telah lama ku tunggu

Doa restumu selalu



T’lah ku coba sendiri melangkah tanpa restumu

Namun terasa hampa dalam hidupku

Maaf ku selalu untukmu



Reft.Jangan kau padamkan rasa yang tulus dihati

Terus kau kobarkan doa dan restu s’lalu kunanti

Kan ku coba menaburkan cinta dalam hidupku

Seperti yang t’lah kau berikan padaku

Restumu sungguh harapku.....



Intro..



Back to....



Reft.Jangan kau padamkan rasa yang tulus dihati

Terus kau kobarkan doa dan restu s’lalu kunanti

Kan ku coba menaburkan cinta dalam hidupku

Seperti yang t’lah kau berikan padaku

Restumu sungguh harapku.....



Usai Obiet menyanyikan lahu tesebut, kemudian Septian juga turut diminta menyanyikan sebuah lagu namun Septian berduet dengan Kiki untuk membawakan sebuah lagu dan mereka membawakan lagu Seperti Yang Kau Ingini. Inilah lagunya,



SEPERTI YANG KAU INGINI



Bukan dengan barang fana

Kau membayar dosaku

Dengan darah yang mahal tiada noda dan cela



Bukan dengan emas perak

Kau menebus diriku

Oleh segenap kasih dan pengorbananmu



Reff. Ku telah mati dan tinggalkan

Cara hidupku yang lama

Semuanya sia-sia dan tak berarti lagi

Hidup ini ku letakkan

Pada mesbahmu ya Tuhan

Jadilah padaku seperti yang kau ingini



Dan tibalah acara keluarga, dan seperti biasa keluarga diminta menyanyikan sebuah lagu untuk tanda lagu perpisahan,



AYAH YANG KU CINTA (menyanyikannya sama dengan lagu Suaramu Ku Dengar)



1. Ayah yang ku cinta

Ayah yang ku sayang

Kau terang dalam hidupku

Cintamu abadi



Reff. Ayah yang baik

Yang ku banggakan

Engkau begitu dasyat

Membimbing diriku



2. Ketika kau sakit

Kami mengurusmu

Dengan penuh kesabaran

Dan rasa ikhlas hati



Reff. Ayah yang baik

Yang ku banggakan

Engkau begitu dasyat

Membimbing diriku



3. Kini ku antarkan

Kau ke pusaramu

Ke tempat kebahagianmu

Di Surga yang baka



Reff. Ayah yang baik

Yang ku banggakan

Engkau begitu dasyat

Membimbing diriku



Usai acara keluarga masuklah acara adat, dimana para keluarga memberikan ucapan selamat jalan dan memberikan kenang-kenangan kepada keluarga yang tinggalkan degan mangulosi atau memberikan selempang kepada para keluarga. Dan tak terasa maka sampailah ke acara penguburan dan terlihat jenazah mulai diangkat untuk dibawa ke makam terakhirnya. Orang-orang pun turut membantu mengangkat jenazah tersebut dan menaruhnya ke mobil pengangkat jenazah. Setelah jenazah sudah di dalam mobil, maka para keluarga dipersilahkan untuk naik ke dalam mobil. Dan setibanya dipemakaman, maka pendeta membacakan beberapa ayat alkitab sebagai tanda perpisahan untuk jenazah, dan menyanyikan beberapa lagu dari Buku Ende (Buku Rohani Batak), dan setelah usai menyanyikan lagu tersebut maka jenazah mulai di turunkan ke liang kubur, dan keluarga diminta melemparkan tanah sebanyak tiga kali sebagai tanda mengatakan,”Selamat Jalan Semoga Arwahmu Diterima Oleh Tuhan,”. Setelah masing-masing ikut keluarga melemparkan tanah, dan barulah jenazah mulai ditutup dengan tanah, dan disitu juga keluarga menyanyikan lagu dari buku Ende sebagai nyanyian terakhir. Dan setelah jenazah usai dikuburkan maka rombongan kembali ke rumah. Sesampainya di rumah maka masih ada acara lagi yakni acara Buka tujung yang berartikan sebuah permohonan agar semua cobaan yang terjadi ini tidak akan terjadi lagi. Usai acara itu maka para keluarga dipersilahkan untuk kembali.



Tak beberapa lama kemudian, rumah menjadi sepi dan para keluarga sudah pada pulang dan yang tinggal hanya Keluaraga yang tinggal di rumah tersebut. Para rombongan dari Ayah Tatas juga berniat untuk kembali ke rumah,

”Bu, mohon pamit ya..Ingat..!!! Ibu harus sabar dan jangan menyerah dengan apa yang terjadi ini, dan semoga ya terjadi ini adalah ujian dari Tuhan,” Ucap Ayah Tatas

”Tante, kami para Komunitas dari Obiet menyatakan sangat...sangat...bersedih dengan semua yang terjadi ini, dan kami punya harap, kalau Tante bisa menjadi Kepala keluarga sekaligus Ibu yang baik buat Gabriel, karena Ayahnya sudah tak ada lagi, yang tinggal Cuma tante seorang, dan kami selalu akan mendoakan agar keluarga Tante bahagia,” Ucap Timothy

”Obiet juga balik ya tante, selama beberapa hari ini tante sudah melayani kami dengan baik, penuh kasih sayang, dan bahakan tante mengganggap kami sebagai anak tante, dan kami berharap tante mendapatkan balasan dari kebaikan tante,”

”Kami juga pamit ya tante,” Ucap Goldi, Kiki, dan Septian

”Baiklah, terima kasih ya, sudah mau datang dan berhadir di rumah saya ini. Dan kalian Obiet,Septian, Kiki, dan Goldi, tante bangga dengan kalian dan Tante akan selalu berdoa kepada kalian, semoga apa yang kalian lakukan selama ini, bisa selalu menjadi semangat buat tante, kalian anak-anak yang baik, dan tante senang kalian bisa terus berkunjung ke rumah Tante, dan tante yakin kalau kalian memang teman yang terbaik buat Gabriel,” Mamanya Gabriel berkata panjang lebar

“Saya juga minta maaf tante,” tiba-tiba Cakka datang dengan perasaan bersalah

“Minta maaf apa Cakka,” Tanya Mamanya Gabriel

“Saya ini sudah jadi pengacau di rumah Tante, dan saya ini ngga pantas dibangga-banggakan oleh teman-teman saya, karena saya ini terlalu suka merendahkan orang, sampai sahabat saya pernah marah pada saya,” Ucap Cakka

“Siapa bilang kami marah, Cakka. Kami cuma tak suka kamu sering merendahkan Kiki, kamu sering meledek dia, kamu khan sahabat dia, jadi bukan seharusnya kamu merasa hebat. Sekaranglah Cakka, datanglah minta maaf dengan Kiki kalau kamu memang sahabat yang terbaik, bukan sahabat yang suka menjelek-jelekkan sahabat kamu sendiri, buktikan kalau kamu sudah menyadari itu semua,” Balas septian

”Ia, saya sadar saya salah selama ini dengan kamu Kiki, dan saya sadar saya ini tak seharusnya meledek kamu hanya karena kemaren waktu makan malam, saya nyesal banget, tapi apa kamu mau memaafkan aku....” Pinta Cakka

”Ya, aku mau memaafkan kamu, karena aku ingin persahabatan kita utuh kembali,” Ucap Kiki



Mereka akhirnya bersahabat kembali dan ternyata persahabatan mereka kembali seperti semula, dan Gabriel hanya bisa tersenyum di tambah dengan semua orang yang menyaksikan kedasyatan persahabatan mereka, dan meskipun apa yang mereka rencanakan selama ini belum terwujudkan, namun dengan utuhnya persahabatan mereka membuktikan kalau apa yang mereka berikan bisa menjadikan contoh dalam kehidupan kita, yakni kalau kita hidup meskilah dengan penuh kerendahan hati. Kita meski selalu menghargai orang lain, tidak membeda-bedakan orang itu, karena sebagai manusia, kita adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, dan kita harus menyadari apa yang kita miliki adalah sepenuhnya dari Tuhan, dan jangan meninggikan diri sendiri, kalau itu merugikan buat orang lain.



Merekapun kembali dengan damai sejahtera, dan keluarga Gabriel pun menyambut mereka dengan penuh senyuman, hingga kebahagiaan persahabatan itu terbukti dalam kedasyatan persahabatan yang mereka miliki. *SEKIAN*



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog


ShoutMix chat widget

Dimanakah saya BErada

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pengikut

TEXT. Diberdayakan oleh Blogger.

Ruangan Diskusi