Rabu, 17 November 2010

Puisi Di Balik Sebuah Tangisan Hati karya Ostern Parona sihombing

Ku melihat pagi sudah tak seperti biasanya
Sang surya juga sudah semakin tak bersahaja
Dan ku melihat kemelut semakin mengusamkan raga
Hingga membentuk asah nan berjubah penderitaan


Ku rasakan risau yang makin memenjara sukma
Ku saksikan celaan yang tak semakin bersahabat ini
Dan aku inipun kian terbenam dan hanyut dalam derita
Hingga airmata menjadi tak asing lagi bagiku


Ingin ku menggapai pelangi-pelangi hidupku yang t’lah menghilang
Untuk mewarnai kembali hidupku yang t’lah rapuh
Namun dikala aku ingin melangkah tuk menggapainya
Langkahku goyah dan mati arah
Sehingga semakin  menjebak aku agar tertindas
Namun aku mencoba bertahan walau hanya sesaat


Oh.….Inikah yang dimaksud dengan takdir
Dan inikah ujian yang harus aku lalui
Meskipun berat tapi aku harus bisa berusaha tegar
Karena aku yakin penderitaan ini bukan menjadi pertanda
Bahwa aku ini sudah semakin lemah
Karena aku percaya masih bahwa ada kebahagiaan yang tersembunyi
Di balik cermin kehidupan yang semakin retak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog


ShoutMix chat widget

Dimanakah saya BErada

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pengikut

TEXT. Diberdayakan oleh Blogger.

Ruangan Diskusi