Rabu, 17 November 2010

PUISI UNTUK AYAH by Ostern Parona Sihombing (Mengenang tanggal 21 September 2001)

PUISI UNTUK AYAH

Lama engkau pergi meninggalkan kami
Hingga sekian lama aku menderu dalam rintihan tanpa henti
Perihnya cobaan sekarang datang menghampiri
Menghadang jalanku, hingga serasa bagai tersandung batu

Ayah, engkau lukisan yang takkan pernah redup
Kasih setiamu selalu terangkai indah dalam kehidupanku
aku tak bisa berkata apa-apa lagi
Selain doa dan ucapan puji syukur...

Ayah....
Tanpa terasa kesepian itu telah meraja
9 tahun lamanya kau telah pergi meninggalkan kami
Hingga kami sekarang menjadi asa yang merintih
Yang menangis dalam jeritan yang tiada henti

Ayah...
Biarlah airmata ini ku tetes sebagai bukti kesetiaanku
Agar kau dapat melihat budi baik anakmu terhadap dirimu
Engkau yang tak bisa aku lupakan dalam hidupku
Hingga dalam pikiranku terbersit hanya kenangan indah tentangmu...

Ayah....
Biarkanlah bunga-bunga yang dahulu pernah menghiasi dunia
Akan semerbak menghiasi hari kepergianmu yang sudah 9 tahun lamanya
Dan aku ingin sukacita abadi terbukti dalam kenanganmu
Dan kamipun dapat rasakan sukacita yang lebih berarti

Kini, kami hanya bisa menghapus setiap derai airmata
Dan menahan setiap jeritan dalam hati ini...

Jujur jika aku harus memilih..
aku ingin hidup dalam keluarga yang utuh...

Karena itu ayahku yang sangat aku cintai
Hadirlah engkau dalam mimpi indahku
Hiasilah malamku dengan senyum indahmu
Meski aku akn bertemu engkau lagi hanya lewat ilusi
Tapi bagiku itu adalah hal terindah..
Karena selamanya kau tetap menjadi yang terbaik
Dimata kami anak-anakmu..........

Selamat jalan ayah...
Doaku menyertaimu..................

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog


ShoutMix chat widget

Dimanakah saya BErada

Total Tayangan Halaman

Cari Blog Ini

Pengikut

TEXT. Diberdayakan oleh Blogger.

Ruangan Diskusi